BAKPIA BASAH
Assalamualaykum
Pertama kali makan roti ini ketika saya tinggal di Bawen, sekitar 10-12 tahun yang lalu.
Karena waktu itu saya tinggal jauh dari kota, snack yang dijual di warung atau pasar terdekat juga sangat terbatas. Suatu ketika pas belanja sayur, pingin nyobain roti baru yang ada di warung dekat rumah. Setelah makan langsung suka. Roti ini mirip bakpia tapi kulitnya seperti kulit roti, lebih lembab dan tidak kering atau beremah. Isinya dari kacang ijo dan rasanya tidak terlalu manis. Anak saya doyan banget. Suatu hari tanpa sengaja ketemu dengan mas-mas yang biasa setor roti ini di warung-warung. Tanpa pikir panjang saya langsung beli 10 biji. Dan ludes dalam waktu sehari. Orang di rumah pada doyan banget ! Sejak itu roti kacang ijo ini jadi favorit di rumah. Dan saya juga sering borong roti ini dari supliernya. Sayang, "hubungan" saya dengan roti kacang ijo ini harus terputus ketika saya harus kembali ke Solo. Di Solo saya sudah berusaha mencari ke pasar-pasar tapi tidak ketemu. Akhirnya setelah sekian lama roti kacang ijo ini terlupakan.
Dan secara tidak sengaja ketika blog walking di blognya mbak Hesti ada resep Bakpia Basah. Setelah baca resepnya kayaknya resep ini yang saya cari-cari. Tapi tidak kunjung praktek juga. Ketika salah satu grup dapur yang saya ikuti di fb mengadakan event, saya mengikutkan Bakpia Basah ini sebagai "peserta". Tidak menang memang (tapi tetap dapat hadiah hiburan lho.....). Tapi kenangan saya akan roti kacang ijo alias bakpia basah muncul lagi. Dan sebagai efek manisnya keluarga saya menuntut saya untuk membuatnya kembali. Dan 2 hari yang lalu saya membuat lagi. Dan ludes dalam waktu kurang dari 2 hari juga. Padahal banyak lho hasilnya. Dari 250 gr terigu bisa dihasilkan 30 biji bakpia basah. Dan bahan kulitnya ini tidak memakai telur.
Buat mb Hesti, makasih buanyak ya atas sharing resepnya. Enak. Orang rumah pada doyan buanget nih mbak, hehe....
Bahan isi :
125 gr kacang ijo
500 ml air
50 gr gula merah
25 gr gula pasir
1/2 sdt vanili bubuk ( 2 lbr daun pandan )
sejumput garam
2 sdm minyak goreng
Cara membuat :
1. Rebus air sampai mendidih, masukkan kacang ijo, matikan api. Biarkan semalam dalam kondisi panci tertutup. Keesokan harinya rebus kacang ijo sampai empuk tanpa mengganti airnya. Saring dan tiriskan.
2. Blender kacang ijo sampai halus. Tuang ke dalam wajan. Masukkan gula merah, gula pasir, vanili, dan garam. Masak sampai kering dan kalis. Matikan api.
3. Masukkan minyak goreng, aduk rata. Biarkan dingin. Setelah dingin bagi menjadi 30 bagian dan bulatkan.
Note : air sisa rebusan kacang ijo jangan dibuang ya. Selagi panas beri gula sesuai selera. Setelah hangat minum deh....hehe...lumayan dapat minuman bergizi. Insya Allah...
Kulit :
250 gr terigu protein sedang
3 sdm gula pasir
1/2 bks ragi instan
125-150 ml air hangat (penggunaan air tergantung kelembaban tepung)
2 sdm margarin
1/4 sdt garam halus
Cara membuat :
1. Dalam sebuah baskom masukkan terigu, gula pasir dan ragi instan, aduk rata. Masukkan air sambil diuleni sampai rata dan lembab. Masukkan margarin dan garam, uleni sampai kalis (tidak lengket ditangan).
2. Fermentasikan adonan di tempat hangat selama 45 menit. Siapkan loyang beroles margarin.
4. Kempiskan adonan dan bagi menjadi 30 bagian. Beri adonan dengan isi kacang ijo. Bulatkan dan pipihkan. Letakkan di atas loyang. Beri jarak diantaranya karena kue akan sedikit mengembang. Diamkan selama 15 menit.
5. Sementara itu panaskan oven dengan suhu 200 derajat C. Panggang selama 10 menit. Keluarkan dari oven, balik kuenya. Panggang lagi selama 5 menit. Angkat dan dinginkan.
Hasil : 30 buah
Pertama kali makan roti ini ketika saya tinggal di Bawen, sekitar 10-12 tahun yang lalu.
Karena waktu itu saya tinggal jauh dari kota, snack yang dijual di warung atau pasar terdekat juga sangat terbatas. Suatu ketika pas belanja sayur, pingin nyobain roti baru yang ada di warung dekat rumah. Setelah makan langsung suka. Roti ini mirip bakpia tapi kulitnya seperti kulit roti, lebih lembab dan tidak kering atau beremah. Isinya dari kacang ijo dan rasanya tidak terlalu manis. Anak saya doyan banget. Suatu hari tanpa sengaja ketemu dengan mas-mas yang biasa setor roti ini di warung-warung. Tanpa pikir panjang saya langsung beli 10 biji. Dan ludes dalam waktu sehari. Orang di rumah pada doyan banget ! Sejak itu roti kacang ijo ini jadi favorit di rumah. Dan saya juga sering borong roti ini dari supliernya. Sayang, "hubungan" saya dengan roti kacang ijo ini harus terputus ketika saya harus kembali ke Solo. Di Solo saya sudah berusaha mencari ke pasar-pasar tapi tidak ketemu. Akhirnya setelah sekian lama roti kacang ijo ini terlupakan.
Dan secara tidak sengaja ketika blog walking di blognya mbak Hesti ada resep Bakpia Basah. Setelah baca resepnya kayaknya resep ini yang saya cari-cari. Tapi tidak kunjung praktek juga. Ketika salah satu grup dapur yang saya ikuti di fb mengadakan event, saya mengikutkan Bakpia Basah ini sebagai "peserta". Tidak menang memang (tapi tetap dapat hadiah hiburan lho.....). Tapi kenangan saya akan roti kacang ijo alias bakpia basah muncul lagi. Dan sebagai efek manisnya keluarga saya menuntut saya untuk membuatnya kembali. Dan 2 hari yang lalu saya membuat lagi. Dan ludes dalam waktu kurang dari 2 hari juga. Padahal banyak lho hasilnya. Dari 250 gr terigu bisa dihasilkan 30 biji bakpia basah. Dan bahan kulitnya ini tidak memakai telur.
Buat mb Hesti, makasih buanyak ya atas sharing resepnya. Enak. Orang rumah pada doyan buanget nih mbak, hehe....
Bahan isi :
125 gr kacang ijo
500 ml air
50 gr gula merah
25 gr gula pasir
1/2 sdt vanili bubuk ( 2 lbr daun pandan )
sejumput garam
2 sdm minyak goreng
Cara membuat :
1. Rebus air sampai mendidih, masukkan kacang ijo, matikan api. Biarkan semalam dalam kondisi panci tertutup. Keesokan harinya rebus kacang ijo sampai empuk tanpa mengganti airnya. Saring dan tiriskan.
2. Blender kacang ijo sampai halus. Tuang ke dalam wajan. Masukkan gula merah, gula pasir, vanili, dan garam. Masak sampai kering dan kalis. Matikan api.
3. Masukkan minyak goreng, aduk rata. Biarkan dingin. Setelah dingin bagi menjadi 30 bagian dan bulatkan.
Note : air sisa rebusan kacang ijo jangan dibuang ya. Selagi panas beri gula sesuai selera. Setelah hangat minum deh....hehe...lumayan dapat minuman bergizi. Insya Allah...
Kulit :
250 gr terigu protein sedang
3 sdm gula pasir
1/2 bks ragi instan
125-150 ml air hangat (penggunaan air tergantung kelembaban tepung)
2 sdm margarin
1/4 sdt garam halus
Cara membuat :
1. Dalam sebuah baskom masukkan terigu, gula pasir dan ragi instan, aduk rata. Masukkan air sambil diuleni sampai rata dan lembab. Masukkan margarin dan garam, uleni sampai kalis (tidak lengket ditangan).
2. Fermentasikan adonan di tempat hangat selama 45 menit. Siapkan loyang beroles margarin.
4. Kempiskan adonan dan bagi menjadi 30 bagian. Beri adonan dengan isi kacang ijo. Bulatkan dan pipihkan. Letakkan di atas loyang. Beri jarak diantaranya karena kue akan sedikit mengembang. Diamkan selama 15 menit.
5. Sementara itu panaskan oven dengan suhu 200 derajat C. Panggang selama 10 menit. Keluarkan dari oven, balik kuenya. Panggang lagi selama 5 menit. Angkat dan dinginkan.
Hasil : 30 buah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar